Rabu, 18 Juli 2012

Penyebab Peyang Pada Bayi dan Cara Mengatasi

informasitips.com – Setelah seorang ibu melahirkan, biasanya sering mendapat nasihat agar mengubah-ubah posisi tidur bayi yang baru dilahirkannya. Alasan utamanya agar kepala si bayi tidak peyang karena tidur terlentang terus-menerus.
Bahkan, ada pula yang menyarankan untuk membeli bantal bayi yang berisi beras dan kulit kacang hijau yang sudah diolah. Hal ini dikarenakan selain “isi bantal” yang bergeser ketika bayi bergerak dapat memberikan pijatan pada kepala bayi, bantal khusus ini juga dapat membentuk kepala bayi menjadi bulat sempurna secara alami.
Penyebabnya:
  1. Craniosynostosis yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tengkorak kepala pada bayi terbentuk secara prematur. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala bayi. Apabila Craniosynostosis merupakan penyebab peyang pada kepala Anda, segera lakukan tindakan medis karena hal ini berbahaya, yakni dapat menyebabkan penekanan pada otak bayi Anda.
  2. Selama proses kelahiran kepala bayi Anda dengan kondisi tulang tengkoraknya yang belum kokoh atau rapuh, melewati terowongan sempit pada tulang panggul sehingga bentuknya berubah. Kepala bayi biasanya akan kembali berbentuk bulat normal dalam waktu sekitar enam minggu setelah kelahiran. Tapi terkadang kepala bayi tidak kembali ke bentuk normal dan bentuk kepala di bagian belakang atau sisi kepalanya berbentuk rata. Kondisi kepala bayi berbentuk asimetris atau tidak rata ini dikenal dengan istilah deformational plagiocephaly atau flat head syndrome.
  3. Akibat tekanan pada satu sisi kepala secara signifikan dan terus-menerus. Menurut dr. Eric Gultom, SpA dari bagian perinatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, kepala bayi baru lahir belum menyatu tulang-tulangnya, jaringan-jaringannya belum tumbuh, masih longgar, dan banyak air. Hingga, bila ada tekanan pada satu sisi yang signifikan dan terus-menerus, menyebabkan kepalanya jadi peyang. Tapi begitu tekanan pada satu sisi ini hilang, peyangnya juga hilang karena tengkoraknya masih berkembang dan tumbuh. Jadi masih banyak pertumbuhan yang akan terjadi seperti daging, kulit, otak, dan tulang kepalanya, hingga peyangnya bisa hilang dan kepala jadi bagus kembali.
  4. Lebih lanjut dr. Eric Gultom, SpA juga menerangkan bahwa faktor keturunan dapat menyebabkan kepala si kecil peyang. Misalnya salah satu orang tua si anak memiliki kepala bagian belakang yang datar atau tidak bulat. Kondisi ini biasanya menyebabkan kecemasan dan kepanikan pada orang tua yang kurang memahami hal ini.
Bentuk kepala bayi Anda masih akan terus berubah sampai usia 18 bulan. Hal ini karena sambungan antar tulang-tulang tengkorak yang terdiri dari tulang rawan dan ubun-ubun baru mulai mengeras di usia 9 bulan dan menutup sempurna pada usia 18 bulan. Apabila bayi Anda masih dalam kurun waktu usia ini, artinya Anda masih memiliki kesempatan untuk melakukan koreksi terhadap bentuk kepala bayi Anda yang tampak rata atau peyang.
Apabila tidak dikoreksi bentuk kepala peyang diduga dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan dan mempengaruhi penampilan fisik kepala si kecil kelak. Oleh karena itu sebaiknya Anda melakukan pencegahan dan penanganan pada bayi Anda sedini mungkin, sehingga fisiknya kelak bisa berkembang dengan baik dan sempurna.


Gangguan kesehatan yang kemungkinan timbul:
  1. Kondisi Kepala bayi berbentuk asimetris atau peyang diduga dapat menyebabkan infeksi telinga, menurut penelitian terakhir. Teori perubahan bentuk kepala ini dapat menekan saluran eustasia yang menghubungkan bagian telinga tengah dengan nasopharynx. Masalah akan timbul jika saluran ini tidak dapat mengeluarkan cairan dari telinga tengah, sehinga akan terjadi pengumpulan bakteri dan inilah yang memicu terjadinya infeksi telinga.
  2. Gangguan kesehatan lainnya yang kemungkinan disebabkan oleh bentuk kepala yang rata atau peyang antara lain posisi mata, telinga dan gigi yang tidak pada tempatnya, perkembangan psikologi dan motorik yang lebih lambat, serta gangguan temporomandibular joint atau nyeri pada pertemuan antara tulang rahang dengan tengkorak kepala.
Cara mencegah dan mengatasi agar kepala bayi tidak peyang
  1. Sebaiknya tetap tidurkan bayi Anda dalam posisi terlentang karena hal itu efektif mencegah resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Menurut penelitian SIDS banyak terjadi pada bayi yang suka tidur tengkurap, kemungkinan kematian disebabkan karena bayi tersedak atau tercekik saluran nafasnya sehingga napasnya berhenti. Bayi boleh tidur tengkurap asalkan tetap dalam pengawasan Anda (misalnya pada siang hari) dan pastikan disekitar bayi Anda jangan sampai ada yang mengganggu atau menghalangi jalan pernafasannya.
  2. Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan, biasanya posisi tidurnya hanya dalam keadaan terlentang saja, karena memang kemampuan motoriknya masih terbatas. Anda bisa mengubah posisinya tidur bayi Anda dengan memiringkan ke kanan atau kiri dan ditengkurapkan. Sekali lagi, bayi boleh tidur tengkurap asalkan tetap diawasi oleh Anda untuk mencegah tersedak atau tercekiknya saluran pernafasan bayi.
  3. Pada waktu bermain, sering-seringlah membaringkan bayi Anda dalam keadaan tengkurap dan bertumpu pada perutnya atau biasanya disebut “tummy time”. Posisi ini sangat baik untuk perkembangan bayi karena selain sebagai terapi untuk mencegah peyang pada kepala bayi, posisi ini juga membuat otot lengan, leher, pundak, dan dada bayi Anda semakin kuat. Tapi biasanya bayi kurang nyaman karena mereka masih belum memiliki kekuatan untuk menahan kepala mereka. Buatlah “tummy time” yang menyenangkan untuk bayi Anda dengan meletakkan bayi di atas dada (posisi Anda dalam keadaan terlentang) atau Anda ikut memposisikan diri dalam keadaan tengkurap bermain dengan mainannya bersama-sama.
  4. Bayi yang sering tertidur dalam gendongan juga diduga dapat memiliki kepala yang peyang. Sebaiknya sering-seringah mengubah posisi gendongan Anda, jangan biarkan bayi tertidur pada posisi yang sama terlalu lama. Renggangkan juga ikatan gendongan bayi anda agar tidak terlalu kencang mengikat.
  5. Bila Anda melihat bahwa salah satu sisi kepala bayi Anda tidak rata atau peyang, coba rangsang dan latih bayi Anda untuk mengubah posisi tubuhnya (dari sisi kepala yang peyang) ke arah Anda. Gunakan mainan lucu dengan warna dan suara yang menarik perhatiannya. Gerakkan secara perlahan ke arah Anda dan biarkan si kecil memutar kepalanya dan merubah posisi tubuhnya.
  6. Berikan bayi Anda pandangan baru dengan mengubah posisi tempat tidurnya supaya dia dapat melihat dari sisi yang berbeda-beda. Misalnya dengan meletakkan posisi tempat tidur bayi Anda pada tempat yang berlawanan dengan arah pintu. Sehingga saat Anda datang, bayi Anda akan memutar kepalanya untuk melihat ke arah Anda datang.
  7. Singkirkan mainan yang tidak diperlukan dari tempat tidur bayi Anda, sehingga dia bisa bebas berpindah posisi atau tidak terbatas dengan posisi terlentang saja.
  8. Ketika menyusui bayi Anda, selalu membiasakan ganti-ganti posisi menyusui di kanan dan kiri, misalnya tidak hanya di sebelah kiri saja hanya karena ini arah favoritnya. Kebiasaan bayi harus dirubah dan akan berubah dengan dibiasakan juga.
  9. Sebaiknya hindari bayi untuk tertidur di kursi mobil khusus bayinya (ketika tidak berada di dalam kendaraan) dan kursi goyangnya karena diperkirakan akan memperburuk masalah.
  10. Apabila perubahan posisi tidur bayi dan cara-cara di atas tidak berhasil, anda dapat mencoba menggunakan metode pengobatan bayi mengenakan helm khusus (cranial remoulding orthosis ) yang dapat memperbaiki bentuk kepalanya yang abnormal. Selama bertahun-tahun helm ini terbukti dapat mengobati kasus-kasus kelainan bentuk kepala. Pengobatan umumnya membutuhkan waktu antara 3 sampai 4 bulan, tetapi bervariasi tergantung pada usia bayi dan keparahan dari asimetri tengkorak kepalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar